Filsafat bahasa dalam filsafat analitik mengkaji sifat bahasa, hubungan antara bahasa, pengguna bahasa, dan dunia. Pengkajiannya mencakup sifat makna, intensionalitas, referensi, konstitusi kalimat, konsep, pembelajaran, dan pemikiran. Gottlob Frege dan Bertrand Russell merupakan tokoh pentinnya. Kedua ahli dan penulis tersebut diikuti oleh Ludwig Wittgenstein (Tractatus Logico-Philosophicus), Lingkaran Wina serta positivis logis, dan Willard Van Orman Quine.[1]
Dalam filsafat kontinental, bahasa tidak dipelajari sebagai disiplin ilmu yang terpisah. Sebaliknya, hal tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari banyak bidang pemikiran lain, seperti fenomenologi, semiotika struktural,[2] bahasa matematika, hermeneutika, eksistensialisme, dekonstruksi, dan teori kritis.